Sabtu, 22 Desember 2012

Apa sih “bilangan” itu ? :roll:
Bilangan adalah kumpulan angka yang menempati urutan sebagai satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya.
Kita telah mengetahui nilai uang sebesar 500 rupiah. Nah, angka 500 itu merupakan bilangan.
500 terdiri dari susunan angka “5” yang berperan sebagai ratusan, dan diikuti dengan dua buah angka “0” yang berperan sebagai angka puluhan dan satuan.
Kini kita harus mengetahui siapakah yang berperan sebagai satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya.
76.385
Pembacaannya tujuh puluh enam ribu tiga ratus delapan puluh lima.
Coba kita lihat, peran setiap angka yang menyusun bilangan tersebut.

bilangan angka
Berarti dengan kata lain, bilangan tersebut dibentuk dengan menjumlahkan nilai-nilai berikut :
70.000 + 6.000 + 300 + 80 + 5 = 76.385
gimana ?? Mudah kan kawan ?? :o
Berarti unuk soal lain jadi gampang banget dong yah ?? :D
86.763 = 80.000 + 6.000 + 700 + 60 + 3
ok, gimana ??
Oh iya, kalau ada yang bertanya, untuk apa sih tanda titik yang ada diantara bilangan tersebut ?? tanda itu hanyalah untuk memudahkan kita dalam pembacaan suatu bilangan, tanda titik tersebut digunakan untuk memisahkan setiap tiga angka berjejer. Sebagai contoh :
39038963962638083228
bandingkan dengan :
39.038.963.962.638.083.228
Lihat, pada contoh diatas tampak jelas bahwa tanda titik hanya digunakan untuk memudahkan kita dalam membaca suatu bilangan, walaupun tanpa tanda titik nilai bilangan tersebut akan tetap sama.

Sabtu, 01 Desember 2012



rumus mat

banyak orang yang bilang kalau kita tidak perlu menghafal rumus tapi cuma mengerti saja, saya tidak setuju tentang pendapat tersebut karena kalau kita mengerti saja tapi tidak hafal elemen apa saja di dalam rumus tersebut maka percuma. tapi kalau kita hafal maka dengan mudah kita dapat mengerjakan soal-soal.
saya akan membagi tips-tips tentang cara menghafal rumus matematika tentunya ini berdasarkan  pengalaman saya sendiri karena saya di wajibkan hafal rumus-rumus tersebut.
pertama pastikan rumus yang sudah kita dapat atau kita butuhkan sudah benar dan merupakan rumus yang paling singkat. karena kalau ada yang lebih singkat dan mudah dimengerti, kita tidak perlu menggunakan rumus yang terlalu panjang.
kedua pahami dengan santai tanpa ada tekanan harus hafal dalam jangka waktu tertentu karena kalau kita merasa ada tekanan untuk harus hafal dalam waktu singkat otak kita cenderung sulit untuk menghafalnya.
ketiga cobalah membandingkan contoh soal-soal yang berisi tentang rumus tersebut karena kita akan mengetahui rumus tersebut bisa di gunakan untuk tipe soal apa saja dan cobalah mengerjakannya.
ke empat ini yang paling penting, sugesti diri anda sendiri bahwa anda bisa, paham dan hafal tentang rumus dan bisa mengerjakan soal-soal yang sejenis nya.
ke lima buat lah catatan kecil tentang rumus tersebut dimana sewaktu-waktu anda butuh atau lupa anda bisa melihatnya.
itulah cara saya menghafalkan rumus-rumus matematika yang jumlahnya banyak sekali. karena otak kita tidak mungkin menghafal rumus-rumus keseluruhan dan bukan cuma matematika saja yang kita hafalkan maka cara tersebut yang saya gunakan untuk menghafal rumus.
semoga bermanfaat.

Apakah matematika dapat dihafal?
Apakah matematika dapat dihafalkan seperti pengetahuan umum?
Bukankah matematika harus dipahami?
Ketika saya masih muda dulu saya tidak suka dengan menghafal matematika. Saya lebih suka memahami matematika. Ketika awal-awal kuliah di ITB semakin jelas pemahaman matematika lebih penting dari sekedar hafalan matematika.
Beberapa mahasiswa ITB yang dulunya banyak menghafal rumus matematika ketika SMA maka mengalami banyak kesulitan ketika harus belajar tingkat I di ITB. Karena belajar tingkat I di ITB benar-benar banyak menuntut pemahaman konsep.
Tetapi setelah berlanjut ke tingkat-tingkat kuliah yang lebih tinggi maka pemahaman konsep menjadi tidak cukup. Selain pemahaman konsep kita juga harus cukup banyak menghafal hasil kerja keras orang lain. Hasil kerja keras orang lain ini sering kita sebut sebagai teorema atau rumus atau dalil.
Misalnya kita sangat mengenal teorema atau dalil Pythagoras.
Sampai di situlah saya mulai dapat memahami pesan Paman APIQ bahwa menghafal itu penting. Meski Paman APIQ menganjurkan agar menghafal dengan cara yang kreatif. Paman APIQ mengembangkan cara kreatif menghafal matematika kreatif. Jadi bukan sekedar menghafal mati tanpa pemahaman.
Misalnya kita menghafal rumus Pythagoras. Tentu mudah saja kita menghafal langsung. Tetapi Paman APIQ menyarankan kita untuk membuat media permaian seperti Persegi Pyta Milenium. Dengan permainan Persegi Pyta Milenium anak-anak bergembira, lalu memahami konsep segitiga siku-siku, serta akhirnya hafal teorema Pythagoras.
Saran Paman APIQ juga agar kita memilih bentuk yang kreatif untuk kita hafal. Misal untuk menghafal teorema limit trigonometri. Banyak guru dan buku yang mewajibkan siswa untuk menghafal, untuk sudut menuju 0,
\dfrac{sinx}{x} = 1
Tentu cukup mudah bila harus menghafal satu rumus di atas. Tetapi bukankah kita harus menghafal banyak rumus? Lagi pula rumus di atas sering masih menyisakan proses berhitung yang cukup panjang.
Paman APIQ menyarankan agar kita mengubah rumus di atas untuk kita hafal menjadi, untuk x menuju 0,
Sin x = x.
Menjadi lebih sederhana dan cantik rumus kita di atas. Mari kita coba dengan sedikit latihan soal.
Hitunglah nilai limit untuk x menuju 0,
\dfrac {tan 2x - sin x}{x + tan x}
Dengan mengikuti saran kreatif Paman APIQ maka kita akan mengerjakannya menjadi,
\dfrac {2x - x} {x + x} = \dfrac{1}{2}
Mudah bukan?
Bagaimana menurut Anda?
Salam hangat…
(angger; agus Nggermanto: Pendiri APIQ)